Senin, 11 Oktober 2010

tanpa prestasi

Prestasi sepakbola indonesia dalam 7 tahun ini bisa dikatan mati kutu, bagaimana tidak dalam kurun waktu itu atau dalam masa pemerintahan Nurdin Halid tidak satu pun gelar dapat diraih oleh Timnas Indonesia prestasi terbaik adalah sebagai runner up Piala Tiger dan tampil tidak mengecewakan pada Piala Asia 2007 selain itu Timnas Indonesia hanya sebagai pelengkap kompetisi yang diikuti, bahkan untuk kualifikasi Piala Dunia sekdar untuk masuk ke babak play off saja tidak mampu.

Disisi lain Timnas U-23 yang dikirim untuk berguru pada negara yang sudah maju sepakbolanya seperti Belanda dan Uruguay tetap tidak menghasilkan prestasi yang bagus terakhir Timnas U-23 yang bermain untuk SeaGames yang dilaksanakan di kandang sendiri tidak dapat melaju ke babak kedua.

Menurunya prestasi Timnas Sepakbola Indonesia ini cukup menarik perhatian pemerintah terutama Presiden SBY,salah satu bentuk usaha yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan diadakanya KSN atau Kongres Sepakboloa Nasional yang diadakan di Kota Malang, sayang kongres tersebut tidak menghasilkan sesuatu yang dapat secara signifikan memperbaiki, Isu yang beredar untuk melengserkan Nurdin halid dari singgasananya pun tak terjadi

Segala upaya telah dilakukan tetapi hasilnya tetap saja nihil, entah siapa yang harus dipersalahkan atau hal apa yang selalu membuat Timnas kita selalu terpuruk. Namun angin segar mulai berhembus dari timnas U-23 beberapa pemain seperti Reffa Money dan Syamsir Alam telah resmi dikontrak oleh tim profesional dari Uruguay Penarol, sebuah tim besar yang telah memiliki sejarah indah di pentas sepakbola Amerika Latin. Dari seleksi Timnas Senior pun mulai terllihat perubahan dari tidak dipanggilnya beberapa nama nama pemain senior yang sudah mulai berumur dan juga mulai menurun permainannya seperti Ponaryo Astaman, Charis Yulianto pemain pemain tersebut digantikan oleh pemain pemain muda yang bertalenta seperti Ahmad Bustomi, Benny Wahyudi dan Striker dari PSPS Pekanbaru Isnaini yang bermain cemerlang dimusim 2009/2010.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Blog List

Welcome

Search This Blog

Senin, 11 Oktober 2010

tanpa prestasi

Prestasi sepakbola indonesia dalam 7 tahun ini bisa dikatan mati kutu, bagaimana tidak dalam kurun waktu itu atau dalam masa pemerintahan Nurdin Halid tidak satu pun gelar dapat diraih oleh Timnas Indonesia prestasi terbaik adalah sebagai runner up Piala Tiger dan tampil tidak mengecewakan pada Piala Asia 2007 selain itu Timnas Indonesia hanya sebagai pelengkap kompetisi yang diikuti, bahkan untuk kualifikasi Piala Dunia sekdar untuk masuk ke babak play off saja tidak mampu.

Disisi lain Timnas U-23 yang dikirim untuk berguru pada negara yang sudah maju sepakbolanya seperti Belanda dan Uruguay tetap tidak menghasilkan prestasi yang bagus terakhir Timnas U-23 yang bermain untuk SeaGames yang dilaksanakan di kandang sendiri tidak dapat melaju ke babak kedua.

Menurunya prestasi Timnas Sepakbola Indonesia ini cukup menarik perhatian pemerintah terutama Presiden SBY,salah satu bentuk usaha yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan diadakanya KSN atau Kongres Sepakboloa Nasional yang diadakan di Kota Malang, sayang kongres tersebut tidak menghasilkan sesuatu yang dapat secara signifikan memperbaiki, Isu yang beredar untuk melengserkan Nurdin halid dari singgasananya pun tak terjadi

Segala upaya telah dilakukan tetapi hasilnya tetap saja nihil, entah siapa yang harus dipersalahkan atau hal apa yang selalu membuat Timnas kita selalu terpuruk. Namun angin segar mulai berhembus dari timnas U-23 beberapa pemain seperti Reffa Money dan Syamsir Alam telah resmi dikontrak oleh tim profesional dari Uruguay Penarol, sebuah tim besar yang telah memiliki sejarah indah di pentas sepakbola Amerika Latin. Dari seleksi Timnas Senior pun mulai terllihat perubahan dari tidak dipanggilnya beberapa nama nama pemain senior yang sudah mulai berumur dan juga mulai menurun permainannya seperti Ponaryo Astaman, Charis Yulianto pemain pemain tersebut digantikan oleh pemain pemain muda yang bertalenta seperti Ahmad Bustomi, Benny Wahyudi dan Striker dari PSPS Pekanbaru Isnaini yang bermain cemerlang dimusim 2009/2010.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar