Senin, 11 Oktober 2010

AREMA INDONESIA PIONEER TIM SWASTA MANDIRI

selesai sudah gelaran liga tertingggi di negeri ini, Indonesian Super League dan tim kebanggan kota malang yang telah berganti nama menjadi Arema Indonesia keluar sebagai kampiun 2009-2010, hal ini cukup membuat orang terkejut karena Arema Indonesia merupakan satu satunya tim swasta yang tidak mendapatkan bantuan dana APBD seperti yang diterima oleh tim lain yang berlaga di ISL apalgi setelah dilepas kepemilikan oleh sebuah perusahaan rokok terbesar di Indonesia.

Arema Indonesia tidak memiliki sumber dana yang cukup melimpah, sumber pendanaan terbesar adalah dari pendapatan tiket,karena tidak bisa dipungkiri tim arema memiliki suporter yang sangat fanatik yaitu Aremania yang selalu berbondong-bondong memenuhi setiap celah stadion dan berdasarkan fakta,pendapatan yang berasal dari tiket di tim Arema merupakan yang terbesar di Indonesia dan menembus angka 1.3 milyar rupiah dalam satu pertandingan angka yang fantastis untuk sebuah tim sepakbola.

Selain itu tidak adanya pemain berlabel bintang maupun timnas, walaupun sempat ada penjaga gawang nomor 1 Indonesia Markus Horison namun pada putaran kedua memutuskan untuk berpindah klub karena harus menjadi cadangan kiper junior yang pada akhir musim menjadi pemain terbaik liga musim 2009/2010 Kurnia Meiga Hermansyah. Terlepas dari minimnya pemain bintang pelatih arema Roberts Albert yang dapat mengasah pemain pemain muda menjadi pemain yang sangat berkualitas dengan dibuktikan masuknya empat pemain arema untuk mengikuti seleksi Timnas Indonesia walau pada awalnya tujuh pemain yang dipanggil untuk seleksi tetapi hanya empat yang berhasil lolos sampai seleksi akhir.

Strategi yang dilakukan oleh manajemen klub berjuluk Singo Edan ini sangat efektif dalam hal belanja pemain, rata-rata mereka berumur masih muda juga masih kurang berpengalaman sehingga harga kontraknya pun juga masih murah bila dibandingkan dengan klub klub yang disubsidi Pemerintah Daerah melalui APBD yang sangat jor joran dalam hal belanja pemain, manajemen arema dapat mengontrak pemain yang sesuai dengan kebutuhan dan bukan berdasarkan nama besar saja tetapi hasilnya malah diluar dugaan bahkan untuk pemain asing pun kontrak mereka dibanderol tak sampai Rp.800 juta untuk pemain sekaliber Esteban Guillen yang masuk diputaran kedua nilai kontraknya hanya Rp.450 juta hampir mirip dengan kontrak pemain lokal arema lainya.

Selain mengandalkan dari sektor pendapatan tiket pertandingan, Arema Indonesia juga mengandalkan pendapatan dari sponsor karena tidak dapat dipungkiri stadion yang selalu dipadati oleh Aremania menjadi daya tarik tersendiri bagi para sponsor sponsor baik dari lokal malang juga dari luar malang banyak yang mengucurkan dananya untuk Arema Indonesia.Musim kompetisi Indonesian Super League 20010/2011 sudah tinggal menghitung hari saja untuk mulai digulirkan, klub klub sudah mulai menyusun kekuatanya untuk merebut Piala Presiden dari tangan Arema Indonesia tidak itu juga Arema Indonesia pun tidak akan rela bila Piala Presiden direbut dari genggaman. Kita tunggu bagaimana kiprah klub klub ISL lain apakah akan meniru langkah yang telah dilakukan oleh Arema Indonesia tim non APBD yang tidak menggunakan uang rakyat ataukah masih akan mengemis pada Pemerintah Daerah dengan berbagai cara, kita tunggu saja.katropolis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Blog List

Welcome

Search This Blog

Senin, 11 Oktober 2010

AREMA INDONESIA PIONEER TIM SWASTA MANDIRI

selesai sudah gelaran liga tertingggi di negeri ini, Indonesian Super League dan tim kebanggan kota malang yang telah berganti nama menjadi Arema Indonesia keluar sebagai kampiun 2009-2010, hal ini cukup membuat orang terkejut karena Arema Indonesia merupakan satu satunya tim swasta yang tidak mendapatkan bantuan dana APBD seperti yang diterima oleh tim lain yang berlaga di ISL apalgi setelah dilepas kepemilikan oleh sebuah perusahaan rokok terbesar di Indonesia.

Arema Indonesia tidak memiliki sumber dana yang cukup melimpah, sumber pendanaan terbesar adalah dari pendapatan tiket,karena tidak bisa dipungkiri tim arema memiliki suporter yang sangat fanatik yaitu Aremania yang selalu berbondong-bondong memenuhi setiap celah stadion dan berdasarkan fakta,pendapatan yang berasal dari tiket di tim Arema merupakan yang terbesar di Indonesia dan menembus angka 1.3 milyar rupiah dalam satu pertandingan angka yang fantastis untuk sebuah tim sepakbola.

Selain itu tidak adanya pemain berlabel bintang maupun timnas, walaupun sempat ada penjaga gawang nomor 1 Indonesia Markus Horison namun pada putaran kedua memutuskan untuk berpindah klub karena harus menjadi cadangan kiper junior yang pada akhir musim menjadi pemain terbaik liga musim 2009/2010 Kurnia Meiga Hermansyah. Terlepas dari minimnya pemain bintang pelatih arema Roberts Albert yang dapat mengasah pemain pemain muda menjadi pemain yang sangat berkualitas dengan dibuktikan masuknya empat pemain arema untuk mengikuti seleksi Timnas Indonesia walau pada awalnya tujuh pemain yang dipanggil untuk seleksi tetapi hanya empat yang berhasil lolos sampai seleksi akhir.

Strategi yang dilakukan oleh manajemen klub berjuluk Singo Edan ini sangat efektif dalam hal belanja pemain, rata-rata mereka berumur masih muda juga masih kurang berpengalaman sehingga harga kontraknya pun juga masih murah bila dibandingkan dengan klub klub yang disubsidi Pemerintah Daerah melalui APBD yang sangat jor joran dalam hal belanja pemain, manajemen arema dapat mengontrak pemain yang sesuai dengan kebutuhan dan bukan berdasarkan nama besar saja tetapi hasilnya malah diluar dugaan bahkan untuk pemain asing pun kontrak mereka dibanderol tak sampai Rp.800 juta untuk pemain sekaliber Esteban Guillen yang masuk diputaran kedua nilai kontraknya hanya Rp.450 juta hampir mirip dengan kontrak pemain lokal arema lainya.

Selain mengandalkan dari sektor pendapatan tiket pertandingan, Arema Indonesia juga mengandalkan pendapatan dari sponsor karena tidak dapat dipungkiri stadion yang selalu dipadati oleh Aremania menjadi daya tarik tersendiri bagi para sponsor sponsor baik dari lokal malang juga dari luar malang banyak yang mengucurkan dananya untuk Arema Indonesia.Musim kompetisi Indonesian Super League 20010/2011 sudah tinggal menghitung hari saja untuk mulai digulirkan, klub klub sudah mulai menyusun kekuatanya untuk merebut Piala Presiden dari tangan Arema Indonesia tidak itu juga Arema Indonesia pun tidak akan rela bila Piala Presiden direbut dari genggaman. Kita tunggu bagaimana kiprah klub klub ISL lain apakah akan meniru langkah yang telah dilakukan oleh Arema Indonesia tim non APBD yang tidak menggunakan uang rakyat ataukah masih akan mengemis pada Pemerintah Daerah dengan berbagai cara, kita tunggu saja.katropolis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar